Wajah langit senja hari
Ada kelelawar melayang
Laut yang bergolak didepanku . . . . . yaa . . . . . haa
Wajah itu datang lagi
Mendatangiku memanggilku
Wajah yang berduka
Aku memelukmu mencium keningmu
Tatap matamu membara
Membakar hidupku
Suaramu bergairah
Menenangkanku
Membara . . . . . . . membara
Pandanganku membara
Tubuhmu yang hangat
Menghangatkan tubuhku
Lagu ini untukmu
Mimpi ini untukmu
Duka datang dan pergi
Datangnya silih berganti
Oh . . . . . . oh . . . . . oh . . . . . .
Sering aku tak mampu bicara
Terdiam s'perti patung bernyawa
Sering aku tak mampu menjawab
Aku tak tahu harus bagaimana
Bidadari senja kala
Menari untukku . . . . . untukku
Masih ada cahaya di wajahmu . . . . di wajahmu
Nyanyian di senja hari membuatku rindu
Jangan berhenti memandang jangan berpaling
Jangan berhenti mencintai jangan berhenti
Aku tahu apa artinya senyum di bibirmu
-Rahman Tardjana-
What is the meaning behind Bidadari Senja Kala lyrics?
When we try to interpret the meaning, in 'Bidadari Senja Kala,' Iwan Fals, through the use of the twilight angel metaphor and the warmth of a beloved's presence, expresses the bittersweet nature of love and memories along with their deep emotional connections as well their being fleeting joys and sorrows. Bidadari senja kala lyrics focus on love, heartbreak, reflection, angst, and nostalgia most of the time. Besides that, the song highlights the importance of love and passion, emotional vulnerability, longing and devotion, and transience of emotions. It is through the lyrics that one can find the themes of love, longing, and emotional intimacy which could be considered as belonging to a mature audience. The language and imagery are powerful but not revealing, thus making it suitable for parental guidance.